Mengapa kamu hanya
percaya pada matamu saja? Yang terlihat tidak elok dimatamu kau perlakukan
buruk. Tidak kau acuhkan, karena matamu hanya mau melihat yang indah saja. Tidakkah
kau ingat ketika dulu matamu yang bening masih memandang semua manusia sama. Waktu
itu, Ibumu menceritakan kisah itik buruk rupa yang berubah menjadi angsa yang
cantik. Kau lupa siapakah yang menciptakan itik itu. Sesempurna apakah dirimu
hingga kau merasa layak untuk mencemooh ciptaan-Nya.
Aku tidak mengerti mengapa kamu hanya percaya pada matamu
saja. Kalau aku tidak, karena Poni si kucing yang suka mengeong bisa diam lalu
mati. Langit yang cerah bisa menghitam. Rambut Mamaku yang hitam bisa jadi
putih. Ia yang biasanya tertawa tadi menangis. Semua yang bisa kulihat, berarti
bisa berubah. Yang kekal justru tak terlihat.
Inti baru bisa kau temukan ketika kau telah sampai pada
kedalaman. Tak bisa kau temukan hanya dengan melihatnya sambil lalu. Kau harus
berusaha mengupasnya, seperti kacang. Bukankah kau memakan bagian dalamnya,
bukan kulitnya? Kacang saja kau buang kulitnya. Kenapa manusia justru kau
abaikan?
Apakah memang hanya matamu saja yang bisa dipercaya?
Bukankah kau punya indera lainnya? Tak percayakah kau pada telingamu? Ia
mendengar si itik buruk rupa itu bisa menyanyi hingga mengubah hatimu yang
sedih jadi ceria lagi. Tak percayakah kau pada kulitmu? Ia merasakan genggaman
tangan si itik buruk rupa mampu menarikmu berdiri ketika kau terjatuh. Tak
percayakah kau pada lidahmu? Ia bersuka cita menyambut masakkan si itik buruk
rupa yang khusus dibuatnya untukmu. Tak percayakah kau pada semua itu? Tak inginkah
kau menilai juga dengan hatimu?
Jika memang begitu, aku cuma ingin tahu, apa yang akan kau katakan
nanti pada si itik buruk rupa ketika ia telah berubah menjadi angsa yang
cantik.
image taken from https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgxz0qlnLaf1As08BFaL-ZDV4sYxnIAo89pq7UldLvwdlz7GJOIUEHN8esmYN7InF2WJZqt0au8kXPyLN7qWCeBK2jm47dgvVPhm9XxLH4GoYg8eDQ6uub0Vq_1lRMMVjAD2parQfLkqCE/s1600/UglyDuckling.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar