slide

Selasa, 26 April 2016

Tip Menambah Halaman



foto: pixabay.com
Sebelum mengirim, sebaiknya penulis ngintip dulu, syarat format pengiriman naskah seperti apa.  Biasanya, untuk novel, syaratnya menggunakan font times new roman, ukuran 12 pt, spasi 1.5 ukuran halaman A4, dan jumlah halaman 70-120 halaman. Ini adalah standar umum, untuk mengetahui standar khusus tiap penerbit, bisa dilihat di website masing-masing penerbit, kolom kirim naskah. Biasanya mereka mencantumkan standar penulisan yang mereka inginkan, termasuk keterangan genre yang sedang dicari. 

 

 

Dari ketentuan format-format di atas, biasanya yang dianggap 'rese' adalah jumlah halaman. Kalau naskah sudah selesai, tapi belum memenuhi kuota halaman gimana?


Ini tip-tip saya, mungkin bisa membantu. 

1. Tambah konflik.
Maksudnya, tambah konflik yang merupakan sub dari konflik utama. Bukan menyelesaikan cerita, lalu bikin konflik baru. Editor akan tahu bahwa cerita dipanjang-panjangin, karena rasanya seperti membaca dua buku dalam satu jilid. Jangan lupa, setiap konflik wajib diputuskan secara terhormat. Jangan mentang-mentang udah memenuhi kuota halaman lalu, udah aja, putus di tengah jalan tanpa kepastian. 

2. Jangan memanjangkan kalimat.
Menyempilkan satu dua kata dalam kalimat malah bikin kalimat nggak efektif dan bertele-tele. Jangan juga mengulang kalimat-kalimat yang sebenarnya cukup disampaikan sekali. Editor akan tahu bahwa cerita dipanjang-panjangin dari pengulangan kalimat. Editor tidak akan tertipu, karena naskah dibaca kalimat demi kalimat. Saya pernah nemu naskah yang mengulang-ulang kalimat yang senada. Kuota halaman tercapai, tapi taburan kalimat nggak bermakna itu bikin poin cara penyampaian minus. 

3. Tambah dialog.
Cara ini agak culas sih tapi... yah... kalau penempatannya tepat, ini sangat membantu. Setiap dialog itu, kan berarti baris baru, lumayan kan buat nambah halaman. Tambah dialog bukan berarti dialog nggak penting, Penambahan dialog harus tetap memenuhi aturan menulis dialog, ya. 

4 Cek deskripsi.
Cek di bagian mana deskripsi yang masih terasa kurang. Menulis deskripsi bisa melibatkan lima indra, misalnya tadinya deskripsi ruangan hanya dideskripsikan perabot yang ada di dalamnya, bisa ditambahkan bagaimana bau ruangan itu, bagaimana halus/kasar perabotnya itu, dll. Yang perlu diingat adalah, jangan terlalu bertele-tele. Deskripsi berfungsi menarik pembaca hadir di tempat yang kamu ceritakan saja, jangan sampai membuat pembaca ngantuk dan lupa tadi ceritanya sampai mana.

​5 Cek paragraf
Kalau dalam naskah ada paragraf yang panjang, coba curigai, jangan-jangan ada dua atau tiga ide pokok. Potong paragraf. Satu ide pokok dalam satu paragraf.  Ya, saya tahu, buat beberapa penulis, ini pelajaran bahasa indonesia anak SD yang masih bikin tertatih-tatih dalam penerapannya sampai sekarang.​ Dengan memotong paragraf panjang jadi dua atau tiga lumayan membantu juga menambah halaman. Selain itu, paragraf yang panjang juga bikin mata pembaca capek. Biasanya satu paragraf berisi sekitar lima baris, ya. 

Lima poin tadi bisa dicoba untuk menambah halaman tanpa mengganggu cerita. Karena jalan cerita sangat penting untuk penulis, dan format pengiriman juga penting buat penerbit. Dengan format yang sudah ditentukan, naskah bisa diramalkan akan jadi berapa halaman setelah dilayout, lalu bagaimana kemasannya, bagaimana nanti ukurannya, jenis kertasnya sampai harga jualnya. Nah, panjang kan kepentingannya, tapi ujung-ujungnya untuk penulis juga, kok. Selamat menulis :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar