slide

Sabtu, 22 Maret 2014

Kenangan Hujan

Rasanya sudah lama sekali sejak saat itu, hingga aku sedemikian merindukannya. Saat kita berdua berlindung di bawah payung di tengah hujan. Aku justru berharap hujan deras agar aku punya alasan untuk mendekat padamu.

Kini, setiap kali hujan mulai turun, kenangan itu kembali tumbuh. Kenangan yang itu-itu saja, tapi aku tidak pernah bosan. Sayangnya, aku hanya bisa menatap titik-titik hujan itu sambil mendengar dentingan jatuhnya. Sayangnya, kamu telah pergi, dan sayangnya, aku hanya bisa menyebutnya sebagai kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar